Pada hari Senin (5/2), Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Elektro Indonesia (FKHMEI) menyelenggarakan acara Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke XIV di Aula Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) Kampus Tanjung Duren. Acara yang diagendakan berlangsung hingga hari Jumat (9/2) ini dibuka langsung oleh Rektor UNDIRA, Prof. Dr. H. Suharyadi, MS.

Dalam sambutannya di hadapan sekitar 100 peserta mahasiswa anggota FKHMEI, Ia mengatakan bahwa sudah seharusnya mahasiswa juga aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi selain kegiatan akademik di kampus. Hal ini penting untuk menambah relasi dan jejaring antar mahasiswa di seluruh Indonesia.

Selain Rektor UNDIRA, Pembukaan Munas XIV FKHMEI ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor III, Dr. Ir. Hasanudin Thoyieb, MM., Ketua Program Studi Teknik Elektro, Dr. Yohanes Galih Adhiyoga, Kabiro Kemahasiswaan UNDIRA, Rengga Sendrian, M.Hum, serta jajaran pengurus pusat FKHMEI.

Sebagai rangkaian acara Pembukaan Munas ini, diselenggarakan juga Seminar Nasional yang bertajuk “Inovasi Pengembangan Potensi dalam Membangun Masa Depan Berkelanjutan bersama Partisipasi Aktif Mahasiswa Elektro Indonesia”. 

Seminar Nasional ini diisi oleh dua orang narasumber yaitu Prof. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute (NBRI), dan Bapak Hasrul Baki Hasibuan, ST., Ketua Jurusan Elektronika Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bekasi, Kementerian Tenaga Kerja RI.

Di awal pemaparannya, Prof Evvy Kartini memperlihatkan berbagai data yang menunjukkan bahwa potensi Indonesia dalam kemandirian industri baterai sangatlah terbuka termasuk Industri Kendaraan Listrik. Ia juga menegaskan adanya mandat SDGs yang dicanangkan PBB sebagai dasar bagi Indonesia untuk menciptakan ekosistem Smart City, dan mempercepat penggunaan Renewable Energy sebagai upaya mengatasi perubahan iklim dunia.

Namun menurutnya, waktu menjadi masalah yang mengganjal untuk saat ini karena pemerintah telah menargetkan Net Zero Emission di tahun 2045 dan Penggunaan Kendaraan Listrik sebanyak 13 juta unit di tahun 2030. Ia menilai dengan kondisi saat ini, tanpa adanya ekosistem yang berkelanjutan, Indonesia masih agak sulit untuk mencapainya.

Dalam paparannya, Prof Evvy juga bercerita tentang pengalamannya saat bertemu dengan Prof. Dr. John B Goodenough yang merupakan penemu baterai lithium-ion sekaligus pemenang Hadiah Nobel tahun 2019. Sejak saat itulah Ia mempunyai mimpi besar untuk memiliki pusat riset tentang baterai yang saat ini telah ia rintis melalui NBRI.

Pada sesi kedua, Bapak Hasrul Baki Hasibuan menyampaikan materi tentang kendaraan listrik mulai dari manfaat hingga tantangan yang bakal menjadi persoalan sehingga perlu dicarikan solusinya.

“Sebagai mahasiswa Elektro, sudah seharusnya kalian merasa beruntung karena bidang ilmu Elektro dan Informatika lah yang saat ini menjadi primadona di beberapa tahun ke depan. Arah perkembangan teknologi sudah jelas yaitu IoT dan Electric Vehicle,” imbuhnya sembari memberi motivasi kepada para mahasiswa yang hadir.

Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk merefleksikan kembali perannya sebagai agen perubahan dimana seharusnya mahasiswa inilah yang menawarkan solusi taktis untuk menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi ketika berbicara tentang Kendaraan Listrik.

Di akhir pemaparannya, Ia kembali mengingatkan marwah seorang mahasiswa ada di impact positif yang diberikan kepada lingkungan sekitar. Ia mengutip kata-kata Tan Malaka yang berbunyi, “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan.”

Acara Munas tahun ini sudah memasuki pelaksanaan yang ke XIV, dimana sebelumnya kegiatan serupa diselenggarakan rutin setiap 2 tahun sekali secara bergiliran di kampus-kampus yang telah menjadi anggota FKHMEI. Tahun ini UNDIRA dipercaya menjadi host dalam penyelenggaraan Munas XIV yang berlangsung selama lima hari di Aula Lt. 6 Kampus UNDIRA Tanjung Duren.